Inilah 5 Perbedaan Antara Sekadar Jatuh Cinta dan Benar-Benar Mencintai Seseorang
Apakah kamu sedang jatuh cinta, atau sudah bisa benar-benar mencintai? Sebelum buru-buru melabeli rasamu, simak perbedaan keduanya di artikel ini, ya!
1. Jatuh cinta menjadikanmu sering meminta. Tapi mencintai berarti banyak memberi tanpa berharap balasannya.
berarti kesialan baginya.
Cinta justru harus banyak-banyak memberi. Ketika benar-benar mencintai, kamu akan merasa bahwa dia layak mendapatkan dirimu seutuhnya. Rasa cinta, kasih sayang, dan perhatian tidak pernah ragu-ragu kamu berikan. Rela belajar masak demi membuatkan bekal makan untuknya, peduli dengan kebersihan kamarnya, hingga perkara cukup rapikah baju yang hari ini dia kenakan. Cinta dengan hebatnya menjadikanmu ikhlas.
2. Jatuh cinta berarti ingin memiliki. Mencintai membuatmu merasa tercukupi.
Ketika jatuh cinta dengan seseorang, kamu akan merasa bahwa dialah yang terbaik. Kamu melihat kesempurnaan di wajahnya, lewat penampilan, cara berpikir, hingga caranya bertutur kata. Memuja hampir segala yang dia punya membuatmu cenderung buta. Di saat ini kamu akan menganggap bahwa bahagia berarti ketika bisa memilikinya.
Namun, rasa cinta yang sesungguhnya bukan semata-mata hasrat ingin memiliki. Tanda bahwa kamu benar-benar mencintai adalah ketika kehadirannya jadi begitu penting dalam hidupmu. Bukan berarti hidupmu tidak bahagia tanpa dia, tapi keberadaannya di sampingmu yang menjadikan hidupmu sah dikatakan sempurna.
3.Cinta tak pernah dibuat-buat. Kamu mungkin tidak pernah dengan sengaja mengingatnya setiap saat.
Banyak yang beranggapan bahwa jatuh cinta jauh lebih mudah dan lebih sederhana daripada mencintai seseorang. Dia yang sukses membuatmu jatuh cinta terus berputar-putar di kepalamu. Tidak sedetik pun kamu lewatkan tanpa mengingat kenangan-kenangan saat bersamanya. Tunggu! Sekedar mengingatnya bukan berarti kamu benar-benar peduli padanya, lho!
Saat benar-benar mencintai pasanganmu, kamu justru tidak butuh setiap saat untuk memikirkannya. Tanpa perlu diperintah atau dirangsang, alam bawah sadarmu yang menempatkan dia dalam ingatan. Saat makan siang, sepiring nasi putih dan ayam goreng membuatmu mengingatnya yang menggemari makanan itu. Ketika melihat jam tangan yang terlihat cocok dia kenakan, kamu tidak ragu untuk membeli dan menyimpankan untuknya. Pikirmu: “nanti akan kuberikan jika jam tangan miliknya rusak”.
4. Emosi cenderung meledak-ledak saat jatuh cinta, berbeda ketika perasaanmu bisa ditakar sesuai porsinya.
Jatuh cinta membuat emosimu cenderung fluktuatif. Rencana kencan di Sabtu malam bisa membuatmu senyum-senyum bahagia sepanjang hari. Tapi, sebentar saja dia terlambat menjemput sudah membuatmu uring-uringan. Bahkan saat perbedaan pendapat akhirnya membuat kalian mencicipi momen pertengkaran, kamu akan terpancing merasakan kekecewaan hebat.
Saat bisa mencintai dalam-dalam, kamu tidak lagi melewati drama-drama dalam hubunganmu. Selain bisa menjalani hubungan yang dewasa, emosimu cenderung lebih stabil. Melewati satu hari tanpa kabar darinya tidak lagi membuatmu gundah. Terpisah jarak lantaran urusan pekerjaan pun bukan lagi masalah. Satu-satunya yang bisa membuatmu tenang adalah ketika dia mendapatkan yang terbaik – yang membuatnya bahagia.